Masjid Madinah pada jaman awal Islam senantiasa ramai dan penuh sesak
dikunjungi oleh kaum Muslimin (sahabat-sahabat Nabi Saw). Terutama
sekali sesudah shalat malam, dimana Nabi Muhammad Saw biasa memberikan
berbagai macam pelajaran tentang ibadah, tentang politik, tentang
ekonomi dan tentang hal-hal lainnya yang berguna bagi kemaslahatan
manusia (baca: umatnya).
Tapi tatkala duduk didalam masjid itu, tidaklah kelihatan perbedaan
antara Nabi dan para sahabatnya. Ia duduk seperti orang lain duduk,
ia berpakaian sebagaimana sahabat-sahabatnya berpakaian, tempat duduk
beliau tidak ditinggikan dan permadani yang menjadi alas duduknya tidak
diistimewakan. Siapa saja berhak dan boleh duduk didekatnya.